Kebijakan Stock Split dari BCA untuk Mendukung Perkembangan Pasar Modal

Perkembangan Pasar Modal

Investasi dan saham menjadi hal yang sekarang ini menjadi semakin banyak diminati. Tak hanya orang-orang dewasa saja yang sekarang menaruh minat pada investasi dan saham, namun sekarang pasar modal mendapatkan perhatian pula di kalangan generasi muda. Hal ini sudah sangat terlihat dengan data dan informasi yang ada di pasar modal Indonesia dan besarnya minat investasi seperti yang ditemukan di Bursa Efek Indonesia. Ini tentu adalah suatu hal yang bagus karena generasi muda dan investor ritel yang ada ini pun akan mendongkrak aktivitas dan perputaran uang di bidang investasi dan saham.

Menanggapi kondisi ini, banyak perusahaan yang kemudian juga mengambil langkah insiatif untuk memfasilitasi peningkatan minat pada bidang saham dan investasi ini. Salah satunya ada di perusahaan di bidang finansial, yaitu PT Bank Central Asia atau yang lebih dikenal dengan nama BCA. Bank yang satu ini menjadi salah satu bank terbesar dan populer di Indonesia. Walau sudah terbilang memiliki reputasi, BCA tak lantas diam saja dengan perkembangan pasar modal yang ada saat ini sehingga kebijakan baru dilaksanakan. Kebijakan yang sudah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut mencetuskan suatu kebijakan berupa stock split.

Kebijakan Stock Split dari BCA untuk Mendukung Perkembangan Pasar Modal

Kebijakan ini memang ditujukan untuk membuat orang-orang bisa mendapatkan akses untuk membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau dari saham PT Bank Central Asia ini. Stock split ini bisa diartikan sebagai pemecahan saham dengan rasio tertentu. Rasio yang sudah ditetapkan adalah 1:5. Dengan kata lain, yang sebelumnya adalah satu saham akan dipecah menjadi lima saham yang baru. Ini tentu akan sangat berguna karena bisa memangkas harga saham yang ada, terutama ketika seseorang ingin membeli setidaknya satu lot karena memang pembelian satu lot ini menjadi hal yang umum dan bisa dibilang menjadi bagian dari regulasi yang ada.

Misalkan saja, ketika harga saham dari BCA ini berada di harga Rp 40.000, harga yang ada setelah stock split akan menjadi lebih murah. Dari harga awal yang adalah Rp 40.000 akan dibagi menjadi lima saham baru yang masing-masing akan dijual dengan harga Rp 8.000. Ini tentu akan memberikan keuntungan tersendiri. Kalau sebelum adanya stock split, investor harus membeli satu lot dengan harga Rp 4.000.000, Namun setelah adanya stock split, investor bisa mendapatkan satu lot dengan harga cukup dengan Rp 800.000. Harga yang ada tentu akan jauh lebih terjangkau, terutama bagi para investor baru.

Dengan demikian, tidak mengherankan bila nantinya harga saham yang ada itu akan sangat bisa memfasilitasi para investor muda. Presiden Direktur dari BCA pun mengatakan bahwa memang tujuan dari hal ini adalah untuk memangkas harga dan memungkinkan para investor muda untuk bisa berinvestasi dan membeli saham BCA dengan lebih mudah. Pihak BCA pun tentu tak akan dirugikan dengan adanya kebijakan stock split ini. Lebih lagi, kebijakan stock split ini sama sekali tidak bertentangan dan kebijakan yang berlaku sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam regulasi yang ada. Ditambah lagi, ini semua sudah dibahas dan disetujui dalam rapat pemegang saham.

Presiden Direktur dari BCA pun juga mengatakan bahwa kebijiakan ini dilandasi oleh komitmen dari PT Bank Central Asia dalam mendukung perkembangan pasar modal dengan menyediakan kesempatan yang lebih mudah bagi semua investor, termasuk para investor muda. Berita tentang kebijakan stock split menjadi sorotan utama para nasabah judi slot online karena ketakutan akan harga saham yang jatuh nantinya. Tentu kebijakan ini tetap membutuhkan proses dan diprediksi bahwa stock split yang menghasilkan perubahan harga saham BCA tersebut akan segera diberlakukan setidaknya di bulan Oktober 2021.