6 Dampak yang Dialami Akibat Banjir Jakarta

Sumber : tirto.id

6 Dampak yang Dialami Akibat Banjir Jakarta – Cuaca buruk yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir melumpuhkan berbagai kegiatan warga di sekitar banjir. Akibat banjir tersebut, diharapkan peredaran uang pada liburan tahun baru meningkat tajam dan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Jakarta.

6 Dampak yang Dialami Akibat Banjir Jakarta

Sumber : tirto.id

nbcaugusta – Menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Adat Indonesia (HIPPI) DPD DKI Jakarta, Sarman Simanjorang (Sarman Simanjorang) mencontohkan, banjir tersebut dilihat sebagai kecelakaan dan melanda retail, catering, UMKM, pengelola destinasi wisata, rental Mobil, Grab dan Gojek.

Saman mengatakan dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Minggu 12 Januari 2020: “Kerugian perdagangan atau peredaran mata uang diperkirakan triliunan rupiah.”

Menurut liputan6.com, akibat bencana banjir di tahun 2020, kerugian transaksi pada volume transaksi mata uang bisa mencapai Rp135,54 miliar per hari.

Kemudian, lanjut Saman, jika lima hari libur dikalikan dengan tenggang waktu 1 hingga 5 Januari (suasana banjir), diperkirakan kerugian paling sedikit mencapai Rp 6752,7 triliun.

Ia menjelaskan: “Jika ditambah kerugian langsung sekitar 370 miliar rupiah dari taksi dan pedagang pasar, diperkirakan kerugian mencapai 1.045,27 miliar rupiah.

Berikut ini adalah Dampak yang Dialami Akibat Banjir Jakarta :

1. Sektor Ritel

Sumber : idnfinancials.com

Sarman memperkirakan ketidakmampuan membuka diri untuk melayani pelanggan berdampak langsung pada 400 toko ritel. Jika sebuah toko memiliki sekitar 100 pelanggan, dikalikan 400 toko, dan jumlah pelanggan adalah 40.000, dengan asumsi pengeluaran rata-rata Rp 250.000, kerugian harian diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.

Dia berkata: “Ini tidak termasuk toko ritel di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.”

Sarman menjelaskan, terdapat sekitar 82 pusat perbelanjaan atau pusat perbelanjaan di Jakarta, selama liburan tahun baru rata-rata jumlah wisatawan mencapai 5.000 orang, dimana minimal konsumsi makanan dan minuman sebesar Rp 200.000. Dengan demikian, volume transaksi mencapai (82 x 5000 x 200.000) Rp 82 miliar.

Dia berkata: “Jika pengunjung turun sekitar 50%, kerugian transaksi akan mencapai 41 miliar rupiah.”

Sarman yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) menambahkan, menurut data APPSI DKI Jakarta, terdapat 28 pasar tradisional yang terkena banjir, dan masing-masing pasar memiliki 250 pedagang. Dengan demikian, jumlah total pedagang adalah 7.000 pedagang.

Saman menjelaskan: “Jika rata-rata penjualan sekitar Rp 500.000, kerugian transaksi akan mencapai Rp 3,5 miliar.”

Baca juga : 7 Kasus Orang Hilang Paling Menggemparkan

2. Sektor Pariwisata

Sumber : kumparan.com

Saman mengatakan pariwisata adalah pusat hiburan Jakarta, saat liburan tahun baru warga Jakarta menyukai Jakarta seperti Ancor, Kotaia, Monas, TMII dan Kebun Binatang Ragunan.

Ribuan orang biasanya dikunjungi setiap tahun. Namun, karena banjir, kunjungan menurun 50% hingga 70%. Kerugian yang diasumsikan adalah sebagai berikut:

Ancol

Jumlah pengunjung selama dua hari (yaitu 31 Desember dan 1 Januari) setidaknya 230.000. Hingga pukul 17.00 WIB, data yang masuk mencapai 64.673 orang dan diperkirakan jumlah pengunjung sebanyak 75.000 orang.

Sementara itu, pada 1 Januari 2020, jumlahnya justru turun tajam akibat banjir, artinya dibandingkan dengan target semula, angka ini berkurang 155.000.

Jika rata-rata biaya tiket, parkir dan makan Rp 100.000, kerugian transaksi Rp 15,5 miliar.

Kota Tua

Data pengunjung pada tanggal 25 Desember 2019 mencapai 42.426 orang, dan biasanya pada tanggal 1 Januari akan meningkat lagi sebesar 50% menjadi 63.000 pengunjung.

Setidaknya ada 6 tempat wisata yang wajib dikunjungi di kota tua ini, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, persewaan sepeda, foto cosplay, toko merah dan Museum Bank Bank.

Total pengeluaran per orang adalah Rp55.000, dan kerugian transaksi bisa mencapai Rp 3,465 miliar.

Monas

Selama liburan Natal 2019, jumlah pengunjung Monas meningkat menjadi 137.118 pengunjung. Artinya pada saat libur tahun baru terjadi peningkatan 50% menjadi 205.500 orang.

Jika rata-rata pengunjung menghabiskan Rp 50.000 per orang, kerugian transaksi akan mencapai Rp 10,275 miliar.

TMII

Pada data tahun 2019 jumlah pengunjung TMII mencapai 100.000, sedangkan tahun 2020 baru hanya 37.000. Ini berarti pengurangan paling banyak 63% dan pengurangan sekitar 63.000.

Jika per kapita menghabiskan Rp50.000 untuk tiket, parkir, dan makan, kerugian transaksi mencapai Rp3,15 miliar.

Kebun Binatang Ragunan

Pada data 2019, jumlah wisatawan di Ragunan mencapai 160.000, dibandingkan dengan hanya 25.000 wisatawan pada Tahun Baru 2020. Dengan kata lain, itu telah dikurangi menjadi 135.000.

Jika turis biasa membayar Rp 40.000 untuk tiket pesawat, biaya parkir, dan biaya makan, kerugian transaksi menjadi Rp 5,4 miliar.

3. Restoran

Sumber : tripadvisor.com.ph

Jumlah restoran di DKI Jakarta diperkirakan 3.957. Pada saat yang sama, omset rata-rata akibat banjir turun hingga 50%.

Sarman memperkirakan, jika nilai transaksi minimal tiap restoran Rp 2 juta, kerugian transaksinya mencapai Rp 7,914 miliar.

4. Sektor Transportasi

Sumber : josay.org

Sarman memperkirakan dari sisi transportasi seperti taksi, Grab dan Gojek, omzetnya turun hingga 70%.

Jumlah taksi online di Jabodetabek mencapai 36.000. Jika omzetnya dikurangi rata-rata Rp 100.000, kerugian transaksi bisa mencapai Rp 3,6 miliar.

Sedangkan populasi ojek online Jabodetabek telah mencapai 1,25 juta pengemudi. Jika omzet turun rata-rata menjadi Rp 25.000, kerugian transaksi akan mencapai Rp 31,250 miliar.

Salman mengatakan, “Belum termasuk kerugian langsung yang dialami pelaku niaga, seperti kebanjiran 1.500 taksi. Kalau harga rata-rata Rp 200 juta, kerugiannya mencapai Rp 300 miliar.”

Selain itu, sekitar 7.000 pedagang tradisional juga kehilangan barang dagangannya. Kalau rata-rata 10 juta rupiah, kerugiannya mencapai 70 miliar rupiah. Serta berbagai infrastruktur beberapa mall yang masih sulit untuk mendapatkan data.

Ia mengatakan: “Jika total kerugian transaksi valuta asing akibat bencana banjir tahun 2020 dijumlahkan, kerugian harian bisa mencapai Rp135.054.000.000.

“Kalau lima hari libur dikalikan banjir dari 1 s / d 5 Januari diperkirakan kerugian paling sedikit Rp 675,270 juta. Kalau ditambah kerugian langsung (sekitar Rp 370 miliar untuk taksi dan pedagang pasar), ya estimasi Kerugiannya 1.045.270.000 … Rp.

5. Infrastruktur

Sumber : matamatapolitik.com

Saman mengatakan, penghitungan kerugian di atas belum termasuk aspek material yang dialami langsung warga terdampak banjir, seperti mobil, motor, produk elektronik, sofa, sekuritas, dan perabot rumah tangga yang juga bisa mencapai ratusan miliar. dolar.

Ia mengatakan, “Hal itu juga merusak infrastruktur Pemprov DKI Jakarta, seperti gedung pengajaran dan gedung perkantoran lainnya.”

Karena itu, Saman menegaskan, dalam menghadapi ancaman banjir ekstrem seperti ini, pengusaha butuh solusi, bukan argumen.

Pihaknya mendukung penuh langkah taktis dan strategis yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendukung Bod Tabek sehingga dapat merumuskan strategi bersama yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, diharapkan dapat mengurangi dan menghadapi ancaman banjir di masa mendatang agar tidak mengganggu kegiatan usaha dan masyarakat.

Saman menyimpulkan: “Ini adalah siklus alami, tidak ada yang bisa memastikan.”

Baca juga : Banjir Besar yang Terjadi di Jakarta

6. Dampak Pada Lingkungan

Sumber : jagad.id

Lantas, apa dampak banjir tersebut?

Menurut Crisis Center Kementerian Kesehatan, berikut adalah dampak lingkungan dari banjir:

1. Kerusakan sarana dan prasarana

Bencana banjir dapat merusak sarana dan prasarana, karena serangan banjir akan merusak rumah, gedung, kendaraan, dan fasilitas sosial masyarakat.

2. Melumpuhkan jalur transportasi

Banjir ke jalanan dapat menimbulkan masalah, salah satunya kelumpuhan jalur lalu lintas. Oleh karena itu, tidak peduli apakah itu pejalan kaki atau pengguna kendaraan, warga tidak bisa melintas yang tentunya akan menimbulkan kerugian.

3. Pencemaran lingkungan

Limpahan air akibat banjir akan membuat lingkungan menjadi kotor, dan sebagian sampah tidak berserakan yang tentunya akan mencemari lingkungan dan menimbulkan berbagai penyakit.

4. Pemicu tanah longsor

Semakin banyak curah hujan, semakin tinggi banjir, yang akan menyebabkan erosi tanah dan jalan, serta dapat menyebabkan longsor.