Kecelakaan Pesawat Terburuk di Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir

Sumber : newsmaker.tribunnews.com

Kecelakaan Pesawat Terburuk di Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir – Beberapa tahun terakhir, banyak kasus kecelakaan pesawat terbang di Indonesia. Kecelakaan ini juga merenggut banyak nyawa. Sebagian besar kecelakaan pesawat terburuk di Indonesia dialami oleh penerbangan sipil.

Kecelakaan Pesawat Terburuk di Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir

Sumber : newsmaker.tribunnews.com

nbcaugusta – Berbagai maskapai penerbangan mencatat banyak kecelakaan. Terakhir, Indonesia berduka atas jatuhnya pesawat Sriwi Jaya Airways SJ 182 di dekat Pulau DKI Kuril di Jakarta. Ada 62 penumpang dan awak kapal, yang tidak diketahui keberadaannya.

Selain penerbangan sipil, banyak kecelakaan yang terjadi di kalangan militer.

Berikut Daftar Kecelakaan pesawat dalam 10 tahun terakhir yang dihimpun Kompas.com:

1. Merpati Nusantara Xian MA60 PK-MZK

Sumber : baaa-acro.com

Pada 7 Mei 2011 lalu, sebuah Merpati Nusantara Xian Xian MA60 PK-MZK rute Sorong-Kaimana mengalami kecelakaan, hanya beberapa meter dari Bandara Kaimana. Kecelakaan itu menewaskan seluruh awak dan 25 penumpang.

Berdasarkan laporan akhir investigasi Komisi Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT), saat pesawat mendekati Bandara Kaimana, pesawat itu terbang menggunakan visual flight rules (VTR).

Namun, kondisi cuaca dengan jarak pandang 2 kilometer tidak dapat memenuhi persyaratan penerbangan visual. Selama penerbangan, tidak terdengar suara pengenalan pendekatan dan checklist pendaratan.

Sebelum kecelakaan, komunikasi terakhir dengan pilot terjadi pada WIT 13.50. Saat itu, pilot meminta untuk mengubah jarak pandang menjadi 2 kilometer di Bandara Kaimana, dan ketinggian dasar awan 1.400 kaki.

Bahkan jika persyaratan untuk penerbangan visual adalah jarak pandang minimal 5 kilometer dan ketinggian dasar awan 1.500 kaki.

Baca juga : Kasus Pembunuhan Anak Kades di Nias Selatan

2. Nusantara Buana Air Flight 823

Sumber : en.wikipedia.org

Pada 29 September 2011, Nusantara Buana Flight 823 jatuh di Langkat, Sumatera Utara. Sebanyak 18 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan itu.

Konon kecelakaan itu menyebabkan pesawat kehilangan keseimbangan dan jatuh ke pegunungan akibat cuaca buruk.

3. Sukhoi Superjet 100

Sumber : aviationvoice.com

Pada 9 Mei 2012, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak saat penerbangan demonstrasi dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Sebanyak 45 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden tersebut.

Beberapa penumpang adalah jurnalis dan melaporkan penerbangan pertama pesawat demonstrasi. Dari hasil investigasi KNKT, kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelalaian pilot.

Peta di pesawat tersebut antara lain tidak memuat informasi tentang wilayah yang dilalui yaitu Bogor dan pilot yang tidak mengetahui medan dan garis besar Pegunungan Salak.

Kondisi langit yang sangat padat akan memperburuk situasi ini, sehingga mempersempit jarak pandang. Termasuk calon pembeli yang duduk di kursi pengamat kokpit, yang bisa membuat perhatian pilot hilang saat menerbangkan pesawat.

4. Indonesia AirAsia QZ 8501

Sumber : popularmechanics.com

Pada 28 Desember 2014, Penerbangan AirAsia 8501 rute Surabaya, Indonesia ke Singapura jatuh di Laut Jawa. Sebanyak 162 orang tewas untuk seluruh penumpang dan awaknya.

Hasil investigasi KNKT menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut adalah kerusakan pada komponen rudder travel limiter (FAC) pesawat, dan retakan kecil pada solder membatasi pergerakan rudder di bagian ekor pesawat.

Ini mencegah solder dari konduksi dengan benar. Komunikasi yang buruk antara kedua pilot memperburuk kecelakaan pesawat dan menyebabkan pesawat tersebut jatuh ke Laut Jawa.

Selain itu, hasil investigasi juga menunjukkan bahwa pesawat mengalami 23 masalah kerusakan dan belum terdeteksi oleh teknisi maskapai.

5. Pesawat Hercules Lockheed C-130

Sumber : tni-au.mil.id

Pesawat Angkatan Udara Indonesia (AU) Hercules Lockheed C-130 jatuh di Medan, Sumatera Utara pada 30 Juni 2015. Pesawat tersebut jatuh dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo di Dongbulan, Medan.

Pesawat rencananya akan membawa 12 awak dan 101 prajurit TNI beserta keluarganya ke Pangkalan Udara Tanjung Pinang. Seluruh awak dan penumpang pesawat tewas.

6. Trigana Air Service Flight 267

Sumber : admiralcloudberg.medium.com

Trigana Air Service Penerbangan 267 rute Jayapura-Ocsibil jatuh ke Gunung Tanguk di Papua pada 16 Agustus 2015. Ada sebanyak 54 orang di dalamnya, dan tidak satupun dari mereka dikatakan selamat sepenuhnya.

Kecelakaan ini merupakan salah satu yang terparah di Tanah Air karena terjadi di tempat yang belum terjamah sama sekali.

7. Lion Air JT 610

Sumber : goriau.com

Pada 29 Oktober 2018, 15 menit setelah lepas landas, Lion Air Penerbangan 610 rute Jakarta-Bangka Sirih jatuh di lepas pantai Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 189 orang dinyatakan tewas, di antaranya 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 awak kapal.

Berdasarkan hasil investigasi, KNKT menyimpulkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut adalah pertimbangan yang komprehensif dari faktor mekanik, desain pesawat dan kurangnya dokumentasi sistem pesawat.

Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan co-pilot serta gangguan di kokpit.

8. Helikopter Militer Mi-17

Sumber : kabar24.bisnis.com

Setelah kehilangan kontak pada 18 Juni 2019, helikopter Mi-17 milik TNI mengalami kecelakaan. Helikopter yang membawa 7 awak dan 5 anggota Satgas Keamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725 / WRG tersebut akan terbang menuju kawasan Oxibil untuk mengirimkan logistik kepada tentara di pos perbatasan RI.

Setelah foto jenazah beredar di Internet pada 4 Februari 2020, ditemukan bahwa helikopter hancur total. Jenazah helikopter ditemukan di atas tebing Gunung Mandala di Distrik Oksop, Kabupaten Gunung Bingo.

9. Sriwijaya Air SJ 182

Sumber : ayojakarta.com

Pada awal 2021, tepatnya pada 8 Januari 2021, Sriwijaya Flight 182 menuju Punta Nak, Jakarta kehilangan kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Kuril empat menit setelah lepas landas.

Menurut catatan, pesawat tersebut mengangkut 50 penumpang, termasuk 7 anak dan 3 bayi. Ada 12 pramugari yang bertugas. Tim pencari menemukan beberapa pesawat, benda penumpang, dan bagian tubuh manusia. Saat ini, pencarian pesawat masih terus dilakukan.

Baca juga : KNKT Sebut Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak Sebelum Membentur Air

10. Mandala Airlines RI 091 di Medan, 2005

Sumber : liputan6.com

Kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5 September 2005. Penerbangan RI-091 meledak dan menewaskan 94 penumpang dan 5 awak pesawat. Selain itu, 50 warga di sekitar lokasi kejadian juga tewas.

Boeing 737-200 yang diproduksi tahun 1981 meledak tak lama setelah lepas landas di Bandara Polonia Medan (Wolland) 10.06. Badan pesawat menabrak pagar runway dan kemudian menabrak area pemukiman.

KNKT menyimpulkan bahwa pesawat Mandala Air yang naas lepas landas dengan konfigurasi lepas landas yang salah.