Fakta Banjir dan Longsor di Sumatera, 12 Siswa Meninggal
Fakta Banjir dan Longsor di Sumatera, 12 Siswa Meninggal – Pada Jumat (12/10/2018) banjir dan longsor melanda Sumatera dan sekitarnya. Banjir tersebut menyebabkan 17 orang tewas dan membuat warga terpaksa mengungsi. Banjir juga membuat rumah rusak dan beberapa akses jalan tertutup lumpur longsor.
Fakta Banjir dan Longsor di Sumatera, 12 Siswa Meninggal
nbcaugusta – Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, sedikitnya ada 9 ruas jalan di Kabupaten Mandarin Natal yang terdampak.
Berikut beberapa Fakta bencana banjir dan longsor di Sumatera bagian utara dan barat yang di kutip dari kompas.com.
1. Banjir dan longsor menerjang 9 Kecamatan di Mandailing Natal
Sembilan sub wilayah yang terkena banjir dan longsor adalah Kabupaten Natal, Lingga Bayu, Muara Batang, Gara, Naga Juang, dan Panyun Akar (Panyungan) Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Kabupaten Petal Natal.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sungai Aek Saladi dialiri banyak air dan lumpur. “Diperkirakan 10 orang hilang. Ini terjadi tiba-tiba.
Sungai Ike Saladi tiba-tiba mengalir keluar, membawa lumpur dan meluap sehingga jatuh ke Maderassa. Korban yang hilang masih bisa diubah. Karena tidak bisa, Korban tertimbun lumpur dan material temboknya amblas, “kata Sutopo dalam siaran persnya, Sabtu (13/10/2018).
Baca juga : Kondisi Negara Myanmar Saat Ini Usai Dikudeta Militer
2. Diterjang banjir saat belajar, 12 siswa meninggal
Banjir bandang pada Jumat (12/10/2018) menimpa 29 siswa yang belajar di pesantren. Akibatnya, 12 mahasiswa tewas dan 17 lainnya selamat.
Selain itu, 21 unit rumah di Jalan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, rusak akibat banjir. Kapolres Mandalin Natal, BPBP Irsan Sinuhaji mengatakan: “Jadi ketika guru mendengar ada suara gemuruh, langsung dipanggil ke siswa.
Tapi mungkin ada anak yang tidak waspada atau keluar berebut.” Masing-masing rusak berat, dan 12 lainnya unit hancur dan hanyut.
3. Jumlah korban banjir bandang
Tim SAR menemukan 12 mahasiswa muslim di kawasan Ulupungut Mandrin yang tewas akibat banjir bandang. Selain 12 santri, aparat TNI juga menemukan 5 korban.
Kelima korban tersebut adalah tiga orang pekerja jalan gorong-gorong dan dua orang dalam kecelakaan mobil di Kecamatan Muara Batang Gadis yang terlibat dalam kecelakaan mobil saat banjir.
Penanggung jawab Mandalin mengatakan: “Semua mahasiswa jurusan sudah ditemukan. Namun, kami masih mengingatkan aparat kepolisian untuk pergi ke lokasi membantu warga, termasuk membantu membongkar reruntuhan rumah yang rusak, dan mencari laporan warga hilang. ”Kepolisian Natal, Sabtu (13/10/2018).
4. 11 titik ruas jalan tertutup longsor, warga mengungsi
Menurut Nata Muahmmad Yasir, Kepala BPBD Kabupaten Mandailing, banjir dan longsor telah menutup 11 persimpangan jalan di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut.
Banyak alat berat yang dikerahkan berhasil membersihkan sisa longsor dan banjir di jalan raya. Muhammad mengatakan pada Minggu (14 Oktober 2018): “ Sebelas tanah longsor yang menghalangi jalan telah diserbu oleh masyarakat dan kendaraan yang melewati lokasi tersebut.
” Bersamaan dengan itu, 75 KK di kawasan Ulupungut harus dievakuasi ke kantor desa. Muhammad Johan Lubis, Kepala Jalan Ulu Pungkut, mengatakan hal itu dilakukan untuk memprediksi banjir dan longsor susulan.
Baca juga : 7 Fakta Gempa Majene Sulbar Hingga Telan Korban Jiwa
5. Banjir dan longsor juga terjadi di sejumlah wilayah Sumatera Utara
Pada Kamis (11/10/2018), hujan deras yang menyebabkan longsor di beberapa wilayah Kota Boga Barat terjadi pada pukul 16.30 WIB. Longsor tersebut mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 3 orang luka ringan.
Sementara itu, 25 unit rumah rusak berat, 4 unit rumah rusak sedang, dan sekitar 100 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian 60-80 cm. Jorong Ranah Batu, Narongi Tanjung Bonai, Jorong Kalo-Kalo dan Jorong Ranah Batu di Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Datar, Tanah, Sumatera Barat juga mengalami banjir pada Kamis (20/10/30).
Untuk data sementara, terdapat 4 korban tewas yaitu Anis (2,5), Effendi (10), Ronnie (30) dan Yellinda (56). Sedangkan korban penghilangan paksa adalah Erizal (55), Daswirman (58) dan Yusrizal (45).
Bersamaan dengan itu, bencana serupa terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Pasaman Barat (Kabupaten Pasaman Barat) WIB pada Kamis (11/10/2018).
Wilayah-wilayah tersebut adalah Pasaman, Ranah Batan, Koto Balingka, Sei Beremas, Lembah Melintang, Gunung Tuleh, Talamau, Sasak dan Kinali. Hingga saat ini, petugas masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban.